SAHABIYAH #1

Aisyah Binti Abu Bakar

(Ummul Mukminin)


Pengantar:

    Siapa yang tak kenal dengan Aisyah r.a. yang dijuluki Ummul Mukminin. Wanita yang begitu mulia, dan sangat berpengaruh dalam dakwah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Mulai dari menyumbangkan harta, ilmu dan kebisaan dia dalam membantu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Aisyah adalah salah satu wanita Muslimah yang cerdas dan pandai perang. Peran Aisyah dalam sejarah Islam strategis kapasitas keilmuannya telah banyak memberikan kontribusi nyata pada perkembangan keilmuan Islam. Sehingga Aisyah sering kali menjadi referensi dan rujukan bagi ulama dan para sahabat Rasulullah. Kepandaiannya unggul dan memumpuni bahkan melampaui kepandaian wanita-wanita dan pria Muslim pada Zamannya, sehingga Aisyah adalah salah satu tokoh yang menjadi tauladan bagi kaum Muslimah pada masa-sekarang.

    Aisyah lahir di Mekkah pada bulan Syawal tahun kesembilan sebelum hijrah, bertepatan pada bulan Juli tahun 614 M. yaitu akhir tahun kelima setelah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam diangkat menjadi Rasul. Ia terlahir dari pasangan suami istri yang mulia, ayahnya adalah sahabat Nabi Shallallahu ‘Aliahi Wasallam yang sangat dicintainya, yaitu Abu Bakar as-Shiddiq dan ibunya bernama Ummu Ruman. Nama lengkapnya Aisyah binti Abu Bakar as-Shiddiq bin Abu Quhafah Uthman bin Amir bin ‘Amr bin Ka’ab bin Sa’d bin Tayim bin Murrah bin Ka’b.

    Aisyah berasal dari suku Arab terpandang Quraisy (Bani Tayim dari Abu Bakar dan Bani Kinanah dari Ummu Ruman). Bani Tayim merupakan keluarga besar suku Quraisy yang terkenal berani membela kehormatan diri dan mengedepankan kedermawanan, juga suka menolong. Maka, tak heran jika sejarah mencatat kelembutan, keberanian, ketegasan, kedewermawanan dan kesabaran Aisyah.   

    Aisyah adalah seorang wanita berparas cantik, berkulit putih, sebab itulah ia sering dipanggil “Humaira”. Selain cantik, ia juga dikenal sebagai seorang wanita cerdas dan berwibawa yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mempersiapkannya untuk menjadi pendamping Rasulullah Sahallallahu ‘Alaihi Wasallam dalam mengemban amanah risalah yang akan menjadi penyejuk mata pelipur lara bagi diri beliau. Dan menjadi teladan bagi seluruh perempuan Muslim di Dunia.

“Ia adalah calon istri kelak, di Dunia dan di Akhirat.” (HR. At-Tirmidzi : 3880, lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi : 3041)

Aisyah adalah istri ketiga dari Rasulullah Shallallahu ‘Aliahi Wasallam. Rasulullah menikahinya 3 tahun setelah wafatnya Khadijah, saat itu Aisyah berumur 6 tahun, lalu hidup serumah saat ia berusia 9 tahun, kemudian Rasulullah wafat saat Aisyah berumur 18 tahun.

Selain menjadi seorang pendamping, Aisyah selalu siap memberikan dorongan dan motivasi kepada suami tercinta di tengah beratnya medan dakwah dan permusuhan dari kaumnya. Aisyah juga tampil menjadi seorang penuntut ilmu yang senantiasa belajar dalam madrasah Nubuwwah di mana beliau menimba ilmu langsung dari sumbernya. Beliau juga tercatat orang yang termasuk banyak meriwayatkan hadits dan memiliki keunggulan dalam berbagai cabang ilmu diantaranya Ilmu Fikih, Kesehatan, dan Syair Arab. Setidaknya sebanyak 1.210 hadits yang beliau riwayatkan telah disepakati oleh Imam Bukhari dan Muslim, dan 174 hadits yang hanya diriwayatkan oleh Imam Bukhari serta 54 hadits yang hanya diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Banyak sekali keutamaan yang dimiliki Ibunda Aisyah r.a., sampai-sampai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah mengatakan dalam sabdanya:

“Orang yang mulia dari kalangan lak-laki banyak, namun yang mulia dari kalangan wanita hanyalah Maryam binti Imron dan Aisyah Istri Fir’aun, dan keutamaan Aisyah atas semua wanita seperti keutamaan tharid (roti yang dibubuhkan dan dimasukkan ke dalam kuah) atas makanan lainnya.” (HR. Bukhari: 5/2067 dan HR. Muslim:2431)

Keutamaan lain, Aisyah menerima salam dari Malaikat Jibril yang disampaikan lewat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Dalam riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah, Rasulullah telah bersabda:

“Sesunggguhnya Jibril telah mengucapkan salam untukmu.” Maka aku menjawab: “Alaihis Salam”, Dalam riwayat lain, ketika Jibril mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam beliau menyampaikan salam Jibril kepada Aisyah dan Rasul memanggilnya dengan sebutan “Ya Aish ini Jibril datang menyampaikan salam kepadamu.”

Aisyah meninggal dunia di Madinah malam selasa tanggal 17 Ramadhan 58 H
(16 Juli 678 M), pada masa pemerintahan Muawiyyah, diusianya yang ke 65 tahun (ada juga yang meriwayatkan, Aisyah meninggal pada usia 63 tahun), Aisyah berwasiat untuk dishalati oleh Abu Hurairah, setelah Abu Hurairah melaksanakan shalat tahajjud ia langsung menshalatkan jenazah Aisyah dan di kuburkan di Jannat al-Baqi pada malam itu juga setelah ia wafat. 

Ulasan :

Aisyah binti Abu Bakar r.a. adalah wanita istimewa, teladan intelektual bagi wanita Muslimah diseluruh Dunia. Kapasitas keilmuannya telah banyak memberikan kontribusi nyata pada perkembangan keilmuan Islam. Aisyah seringkali menjadi referensi dan rujukkan bagi ulama Muslim dan para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Kepandainnya unggul dan memumpuni bahkan melampaui kepandaian wanita-wanita dan pria Muslim pada zamannya.

Kecerdasan dan ketajaman daya ingatnya membuatnya berperan penting dalam banyak bidang keilmuan. Maka, tak heran jika ulama, sahabat, dan umat Islam merasa sangat kehilangan saat Aisyah tiada. ‘Urwah mengungkapkan penyesalannya setelah Aisyah wafat, bahwa dengan meninggalnya beliau berarti ikut hilang pula ilmu-ilmu tersebut. Ia berkata dengan penuh penyesalan dan kepiluan.

“Aisyah telah tiada, ilmu-ilmu yang ada pada dirinya ikut serta mengiringinya. Tiada seorangpun yang sempat menggali lebih dalam ilmu darinya.”

 

Saran Bacaan :


AISYAH: Wanita yang Hadir dalam Mimpi Rasulullah, 2015, Jakarta: Redaksi kasya Media. Karya: a Novel by Sibel Eraslan.

Mawsu’ah Umm al-Mu’minin Aisyah Binti Abu Bakr, 2003, Kairo: Madbuli. Karya; Abdul Mun’im Al-Hifni.

Nisa’ Haula ar-Rasul (Wanita Teladan, Istri-istri, Putri-putri dan Sahabat Rasulullah saw) 2005, Bandung: Irsyad Baitus Salam. Karya: Mahmud Mahdi Al-Istanbuli dan Mushtafa Abu Nashr Asy-Syilbi.


Referensi :

https://muslimah.or.id/2833-kemuliaan-dan-keutamaan-aisyah.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aisyah

https://www.academia.edu/30605366/AISYAH_BINTI_ABU_BAKAR_RA_WANITA_ISTIMEWA_YANG_MELAMPAUI_ZAMANNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Program

Kajian Rutin

Kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengkaji ilmu-ilmu. Baik ilmu agama, sosial, maupun sains.

Pemberdayaan Kader

Proses pembentukan dan pengembangan potensi kader agar teciptanya kader yang kompeten.

Dakwah Online

Optimalisasi ruang lingkup dakhwah melalui media online dengan tujuan syi'ar yang meluas

Wirausaha

Sistem fund raising dalam tata kelola keuangan organisasi

Pembinaan Muslimah

Pembinaan dan pendidkan tentang kemuslimahan kepada mahasiswi demi terbentuknya muslimah yang hebat dan tangguh

Dan Masih Banyak Lagi

Segala aktivitas dan kegiatan dalam seluruh aspek dan ruang lingkup kebaikan

Cita-Cita

Kami Bercita-cita Membentuk Mahasiswa Muslim yang memiliki karakter:
  • 1. BERTAQWA

    Menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya

  • 2. BERAKHLAK MULIA

    Berperilaku dan berakhlak sesuai ajaran Rasulullah SAW

  • 3. BERINTEGRITAS SOSIAL

    Memegang teguh prinsip sebagai seorang muslim yang berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah

  • 4. BERWAWASAN LUAS

    Memiliki khazanah keilmuan dan semangat belajar yang tinggi serta open minded