SAHABIYAH #3

Fatimah Az-Zahra Binti Rasulullah SAW


Pengantar :

Siapa yang tidak kenal dengan sosok Fatimah az-Zahra putri Rasulullah Saw yang keempat dari pernikahannya dengan Khadijah. Kelahiran Fatimah disambut gembira oleh Rasulullahu alaihi wassalam dengan memberikan nama Fatimah dan julukannya Az-Zahra, sedangkan kunyahnya adalah Ummu Abiha (Ibu dari bapaknya). Rasulullah sangat menyayangi Fatimah, setelah Rasulullah bepergian ia lebih dulu menemui Fatimah sebelum menemui istri-istrinya. Fatimah adalah seorang wanita yang agung, seorang ahli hukum Islam. Dia juga adalah tokoh wanita dalam bidang kemasyarakatan, orangnya sangat sabar dan bersahaja, dan akhlaknya sangat mulia.  

 

Kisah Singkat Perjalanan Hidup Fatimah Az-Zahra

Fatimah dilahirkan di Makkah pada 20 Jumadil Akhir, 18 tahun sebelum Nabi Muhammad hijrah atau di tahun kelima dari kerasulannya. Dia adalah putri bungsu Nabi Muhammad SAW setelah Zainab, Ruqayah dan Ummu Kaltsum.

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala menghendaki kelahiran Fatimah yang mendekati tahun ke 5 sebelum Muhammad diangkat menjadi Rasul, bertepatan dengan peristiwa besar yaitu ditunjuknya Rasulullah sebagai penengah ketika terjadi perselisihan antara suku Quraisy tentang siapa yang berhak meletakan kembali Hajar Aswad setelah Ka’bah diperbaharui.

Dari kecil, Fatimah merupakan perempuan yang terlahir dengan kecantikan serta kecerdasan mengesankan. Fatimah juga merupakan pribadi yang penuh dengan kesabaran, taat pada orang tua dan mandiri. Sejak usianya masih belia, ia harus menggantikan peran ibunya mengurus kebutuhan Rasulullah. Di masa kecilnya, Fatimah sering melihat sang ayah ditentang oleh kaum kafir Quraish. Meski begitu, Fatimah tak lantas patah semangat apalagi membenci sang ayah. Ia menjadi penyejuk hati dan pendukung untuk dakwah sang ayah. Fatimah terus tumbuh menjadi perempuan yang kuat, tegar dan penuh kesabaran. Ia juga tumbuh menjadi perempuan mulia yang sangat menjaga harga dirinya.

Fatimah Az-Zahra memiliki kepribadian yang sabar,dan penyayang karena dan tidak pernah melihat atau dilihat lelaki yang bukan mahromnya. Rasullullah sering sekali menyebutkan nama Fatimah, salah satunya adalah ketika Rasulullah pernah berkata "Fatimah merupakan bidadari yang menyerupai manusia".

Saat Fatimah beranjak dewasa, banyak pinangan yang datang kepadanya. Termasuk pinangan dari Khalifah pertama yakni Abu Bakar As Shidiq dan Khalifah ke dua Umar Bin Khatab. Rupanya, jodoh Fatimah bukan mereka. Suatu saat Jibril turun ke bumi dan mengabarkan kepada Rasulullah bahwa Fatimah akan dinikahkan dengan Ali bin Abi Thalib. Tak lama setelah Jibril membawa kabar baik itu ke Rasulullah, Ali bin Thalib datang ke Rasulullah untuk mengajukan pinangan ke Fatimah. Dengan segala kesederhaannya, Ali memberanikan diri dengan setulus hati berniat untuk mempersunting Fatimah Az-Zahra.

Rasulullah SAW menerima pinangan Ali dengan sangat bahagia. Keduanya kemudian dinikahkan. Selepas menikah, keduanya akhirnya sama-sama menyadari jika ada cinta yang besar dan tulus untuk satu sama lain di hati keduanya. Cinta itu bahkan telah ada sejak keduanya belum menikah. Namun karena sadar bahwa cinta sebelum halal adalah dosa, keduanya menyimpan cinta itu dengan sangat baik hingga waktunya tiba.

Mengenai cinta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah, cinta keduanya dikatakan sebagai cinta terbaik, romantis dan mulia sepanjang masa. Saking mulianya cinta keduanya, hanya Allah dan keduanya lah yang tahu bagaimana besar cinta mereka, sampai syetan pun tak dapat menggoda keduanya.

Dari pernikahan Fatimah dan Ali, lahirlah Hasan dan Husein. Tak lama kemudian lahir berturut-turut: Muhsin serta tiga orang putri, Zaenab, Ummu Kaltsum, dan Ruqoyyah. Kehidupan rumah tangga Fatimah sangatlah sederhana, bahkan sering juga kekurangan. Beberapa kali ia harus menggadaikan barang-barang keperluan rumah tangga mereka untuk membeli makanan, sampai-sampai kerudung Fatimah pernah digadaikan kepada seorang Yahudi Madinah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Namun demikian, mereka tetap bahagia, lestari sebagai suami istri sampai akhir hayat.

Gelar Az-Zahra diberikan ke Fatimah mengingat bahwa ia adalah seorang perempuan yang sangat cantik, mulia sikap dan perilakunya, penyayang, sopan santun, lembut hati, penuh kesabaran, suka menolong dan begitu patuh pada sang suami. Fatimah juga merupakan perempuan yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Ia bahkan menjadi Ummum Mukminin yang dijamin masuk surga.

Aisyah berkata bahwa Rasulullah pernah bersabda, "Ketika aku dalam perjalanan ke langit, aku dimasukkan ke surga, lalu berhenti di sebuah pohon dari pohon-pohon surga. Aku melihat yang lebih indah dari pohon yang satu itu, daunnya paling putih, buahnya paling harum. Kemudian, aku mendapatkan buahnya, lalu aku makan. Buah itu menjadi nuthfah di sulbi-ku. Setelah aku sampai di bumi, aku berhubungan dengan Khadijah, kemudian ia mengandung Fatimah. Setelah itu, setiap aku rindu aroma surga, aku menciumi Fatimah". (Tafsir Ad-Durrul Mantsur tentang surat Al-Isra: 1; Mustadrak Ash-Shahihayn 3: 156).

Fatimah meninggal tak sampai selang setahun dari ayahnya. Diriwayatkan dari Aisyah r.a, ''Fatimah wafat setelah enam bulan ayahnya, Rasulullah SAW, tepatnya pada hari Selasa bulan Ramadhan tahun 11 Hijriyah. Fatimah RA wafat dalam usia 28 tahun. Merasa ajal seudah dekat, dia membersihkan dirinya, memakai pakaian yang terbaik, memakai wewangian dibantu oleh iparnya, Asma bin Abi Thalib. Dia meninggal dengan satu pesan; hanya Ali, suaminya, yang boleh menyentuh tubuhnya.''

Fatimah merupakan Ummum Mukminin yang dijamin masuk surga oleh Allah SWT. Keimanan dan kemuliannya yang membuatnya sebagai salah satu perempuan-perempuan mulia di dunia maupun di akhirat nantinya.

Itulah sedikit kisah tentang Fatimah Az Zahra putri Rasulullah SAW. Semoga kita semua bisa meneladani sikap dan perilaku Fatimah lantas masuk ke dalam golongan perempuan-perempuan mulia yang dicintai Allah SWT.

 

Ulasan :

Siti Fatimah Az-Zahra atau yang berarti "gadis yang lembut hatinya dan selalu berseri-seri" adalah anak dari pernikahan Rasulullah SAW dengan Khadijah binti Khuwalid. Sebagaimana arti namanya, Fatimah tumbuh menjadi perempuan yang lembut dari tutur kata hingga perbuatannya.

Pengalaman hidup tersebut membuat Fatimah tumbuh sebagai sosok perempuan yang bijaksana, sabar, dan kuat. Ia tak gentar membela kebenaran, menghadapi kaum kaum quraisy, dan bekerja keras untuk membantu keberlangsungan hidup keluarga.

Di antara banyak ilmu yang bisa kita dapat dari kehidupan Rasulullah SAW, kisah Fatimah az-Zahra putri Rasulullah SAW menjadi salah satu yang menginspirasi banyak orang. Ketika mengenang putri nabi tersebut, kita seakan diingatkan kembali tentang pentingnya memupuk rasa syukur serta kesabaran.

 

Saran Bacaan :

Kisah Teladan Para Sahabiyah Nabi, Putri-Putri Mujahidah Penghuni Surga (Ana Widyastuti: 2019)

39 Tokoh Wanita Pengukir Sejarah Islam, Kisah Perjalanan Hidup Para Wanita Mulia yang Berperan Penting dalam Kehidupan dan Perjuangan Dakwah Rasulullah SAW  (Dr. Bassam Muhammad Hamimi: 2015)

Fatimah Az-Zahra Kerinduan dari Karbala (a Novel by Sibel Eraslan: Cet. I, 2014)

 

Referensi :

https://id.wikipedia.org/wiki/Fatimah_az-Zahra 

https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3973799/mengenal-fatimah-az-zahra-putri-rasulullah-saw-yang-cintanya-begitu-mulia 

https://republika.co.id/berita/q95vdm440/putri-nabi-muhammad-fatimah-az-zahra


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Program

Kajian Rutin

Kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengkaji ilmu-ilmu. Baik ilmu agama, sosial, maupun sains.

Pemberdayaan Kader

Proses pembentukan dan pengembangan potensi kader agar teciptanya kader yang kompeten.

Dakwah Online

Optimalisasi ruang lingkup dakhwah melalui media online dengan tujuan syi'ar yang meluas

Wirausaha

Sistem fund raising dalam tata kelola keuangan organisasi

Pembinaan Muslimah

Pembinaan dan pendidkan tentang kemuslimahan kepada mahasiswi demi terbentuknya muslimah yang hebat dan tangguh

Dan Masih Banyak Lagi

Segala aktivitas dan kegiatan dalam seluruh aspek dan ruang lingkup kebaikan

Cita-Cita

Kami Bercita-cita Membentuk Mahasiswa Muslim yang memiliki karakter:
  • 1. BERTAQWA

    Menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya

  • 2. BERAKHLAK MULIA

    Berperilaku dan berakhlak sesuai ajaran Rasulullah SAW

  • 3. BERINTEGRITAS SOSIAL

    Memegang teguh prinsip sebagai seorang muslim yang berlandaskan Al-Qur'an dan As-Sunnah

  • 4. BERWAWASAN LUAS

    Memiliki khazanah keilmuan dan semangat belajar yang tinggi serta open minded